Kamis, 25 September 2014

Penggemukan Kambing Dan Domba Pola HCS



rintah kita saat ini tidak mengimpor daging kambing dan Domba. Sedangkan kebutuhan daging kambing cenderung meningkat. Sebab itu harga daging kambing stabil dan cenderung naik. Makanya tidak perlu was-was dan khawatir masalah harga. Dengan demikian, prospek untuk ternak kambing sangat bagus. Apalagi jika ditunjang dengan program HCS tanpa ngarit, tanpa Angon dan tanpa bau kotoran dengan penggunaan SOC.
SOC (Suplemen Organik Cair) sangat berguna untuk semua ternak. Karena SOC memiliki keunggulan sebagai berikut:
  • Menyehatkan ternak, karena bahan yang dikonsumsi oleh ternak-ternak tersebut dari bahan alami/herbal, sehingga aman dikonsumsi oleh manusia untuk jangka panjang.
  • Mengurangi biaya produksi dan perawatan, karena jika menggunakan produk lama yang berbahan kimia biaya operasionalnya mahal.
  • Mengurangi stress dan menekan penyakit, sehingga memperkecil angka kematian.
  • Meningkatkan antibodi pada ternak sehingga tidak gampang diserang penyakit.
  • Menyeimbangkan mikroorganisme di dalam rumen dan meningkatkan nafsu makan.
  • Mempercepat pertumbuhan ternak dan terbukti untuk kambing bisa meningkat hingga 2,5-4kg/minggu. Tanpa menggunakan SOC rata 2,5 kg/bulan.
  • Meningkatkan kesuburan dan meningkatkan produksi daging, sehingga akan lebih menguntungkan peternak. Untuk kambing dan sapi kualitas maupun kuantitas daging sangat bagus, untuk unggas peteror telur jadi lebih besar dan banyak.
  • Mengurangi angka kematian pada anak ayam, karena pada anak ayam memang angka kematian sangat tinggi. Dari 10 ekor ayam angka kematian mencapai 1-3 ekor, tetapi jika menggunakan SOC angka kematian bisa ditekan dari 50 ekor ayam angka kematiannya 1-3 ekor.
  • Mempertinggi kuantitas dan kualitas pada telor, yang menunjuka telor bertambah besar dan jumlahnya semakin banyak sebelum menggunakan SOC.
GAMBARAN APLIKASI UNTUK MACAM-MACAM TERNAK
Jenis TernakTakaranTeknik Aplikasi
Ungggas (ayam, bebek,burung,dll)2,5 cc atau ¼ tutup botol SOC di campur 15 liter air2 x sehari
Kambing5 cc atau ½ tutup botol SOC dicampur 15 liter air2 x sehari
Sapi10 cc atau 1 tutup botol SOC dicampur 16 liter air2 x sehari

Cara penggemukan kambing dan domba

Sebelum melakukan kita perhatikan 4 hal berikut :
  1. Lokasi
  2. Kandang
  3. Bibit Unggul
  4. Management Pemeliharaan
Mari kita rinci satu per satu :

Lokasi

Beberapa kreteria lokasi :
    • Teduh
    • Sirkulasi udara lancar dengan suhu 35°C, dengan perbandingan
    • Suhu kandang = Suhu ruang 27°C + Suhu kambing 42°C
    •                                                              2
    • Suasana harus Tenang
    • Mendapat sinar matahari yang cukup tetapi jangan kena sinar matahari sore secara langsung
    • Bersih

Kandang

Sebuah kandang dengan 10 ekor kambing/Domba dewasa dibutuhkan ukuran sebagai berikut:
kandang-ideal-kambing
    • Panjang = 3 meter (300 cm)
    • Lebar = 1,5 meter (150 cm)
    • 120 cm untuk dalam + 30 cm untuk luar(tempat pakan dan minum)
Pembuatan kandang
Bahan yang dibutuhkan:
    •   Kayu
    •   Bambu
    •   Papan cor 8 buah
    •   Tempat minum
    •   Tempat makan
    •   Atap (asbes/genteng atau ijuk)
    •   Paku secukupnya
    •   Batu bata merah dan pasir secukupnya
Kandang STANDART
    •   Berbentuk panggung
    •   Ada penampungan feses/kotoran
    •   Ada penampungan urine/kencing
    •   Wadah pakan dan minum

Pemilihan Bibit Unggul/ yang baik

    • Sehat
    • Mata Cerah
    • Bulu sehat(tidak kaku)
    • Tidak cacat
    • Terhindar dari penyakit rabies dan penyakit menular.
POSTUR TUBUH IDEAL KAMBING  dilihat dari fisik
    • Mulut papak (leber, besar dan memanjang)
    • Perut tidak buncit
    • Kerangka besar dan melebar
    • Punggung lurus dan memanjang
    • Ekor, kepele dan kaki besar
    • Cukup umur, antara 4-8 bulan

MANAGEMENT PEMELIHARAAN

Membuat pakan Fermentasi
Bahan-bahan untuk pembuatan fermentasi pakan dengan segala macam jerami, sebagai berikut :
    • Siapkan jerami
    • Siapkan ampas tahu
    • Siapkan katul
    • Siapkan garam
    • Siapkan gula pasir
    • Siapkan SOC
    • Siapkan air
    • Untuk jerami disesuaikan dengan apa yang ada di daerah masing-masing, jadi tidak harus sesuai apa yang ada di aplikasi, sehingga tidak memberatkan peternak.
CARA MEMBUAT FERMENTASI PAKAN KAMBING
fermentasi-pakan-kambing
  1.       Siapkan jerami kering 100 kg (di cacah)
  2.       Siapkan ampas tahu 15 kg
  3.       Siapkan katul 3 kg
  4.       Garam beryodium ¼ kg
  5.       Siapkan SOC 5 tutup botol
  6.       Larutan gula pasir ½ liter
  7.       (SOC + air + larutan gula pasir dilarutkan jadi satu, biarkan 15 menit)
Selama menunggu 15 menit kita melakukan:
  1. Siapkan gelaran (terpal) untuk ukuran disesuaikan menurut kebutuhan.
  2. Siapkan jerami (Susunlah diatas geleren setebal 30 cm disesuaikan ukuran gelaran.)
  3. Siram dengan air bersih (Jerami disiram dengan air bersih menggunakan kocoran, sampai rata lalu di injak-injak biar agak lembut/layu.
  4. Siapkan katul (Lalu taburkan katul di atas tumpukan jerami tadi sedikit demi sedikit (tipis-tipis) hingga rata sesuai untuk gelaran tadi.)
  5. Larutan yang tadi 15 menit (Larutan yang tadi kita biarkan 15 menit, SOC + air + larutan gula pasir, kita siramkan dengan menggunakan kocoransedikit demi sedikit hingga rata)
  6. Tutup rapat selama 24 jam (Setelah di beri larutan tadi, kalau ingin membuat lebih banyak lagi, maka tumpuk jerami setebal 20-30 cm, dengan cara seperti awal tadi. Begitu seterusnya sampai jumlah yang kita inginkan. Kemudian tutup rapat dengan terpal selama 24 jam.)
Ciri-ciri fermentasi jadi :
    • Ada peningkatan suhu
    • Ada perubahan warna
    • Jadi lapuk/empuk
    • Untuk limbah yang masih basah/segar, fermentasi cukup 3-6 jam saja.

Cara memberikan pakan

    • Kalau akan memberikan pakan kepada ternak, maka jerami yang sudah di fermentasi tadi, harus diangin-anginkan dulu sebelum diberikan.
    • Selama tidak kena matahari secara langsung atau tidak kena hujan sesara langsung, maka pakan ternak hasil fermentasi SOC tersebut mampu bertahan selama bertahun-tahun.
Catatan:
  1. Jenis jerami yang bukan kering (basah/segar) bisa terdapat pada gedebog, kolbis/kol dll. Fermentasi  untuk jerami serat-serat basah butuh waktu 1-3 jam saja. Prosesnya sama dengan perlakuan jerami kering.
  2. Apabila kita menggunakan jerami/rumput yang basah, bisa 1 jam saja.
  3. Setelah proses fermentasi, terpal yang digunakan untuk membungkus tadi harus dibuka untuk menghindari prose pembusukan/alkoholisasi.

Merubah ternak makan rumput ke jerami

Sekian lama terbiasa makan rumput sekarang harus diubah makan jerami, caranya:
  1.  Kambing dimandikan.
  2.  Kambing kita cukur bulu-bulunya, lalu dimandikan hingga bersih.
  3.  Ambil 8 lembar daun kluwih lalu di bakar kemudian masukan ke dalam air 10 liter, lalu saring menjadi 1 gelas air kluwih, kemudian minumkan.
  4. Sisa air rebusan daun kluwih,gosok-gosokan ke kambing
  5. Setelah bersih masukan kambing ke dalam kandang yang telah kita buat tadi, dan tunggu selama 3 jam untuk beradaptasi dengan suasana baru dan jangan diberi makan dulu>
  6. Ambil 2-3 cc SOC untuk diminumkan pada kambing, jika pada sapi takaran SOC 1 tutup botol.

 Teknik atau cara memberikan minum pada kambing

Untuk kambing pada rahangnya kita pegang sehingga mulut kambing terbuka, lalu contrang kan dari samping lalu tarik/geser ke tengah, sehingga pas terletak di atas lidah kambing segera tuang cairan SOC tadi
Catatan:
  1. Cara tersebut di atas untuk menghindari  kambing tersedak (keselek) sehingga gagal nafas/tidak bisa nafas yang mengakibatkan kembing mati.
  2. Biarkan dan tunggu 1-2 jam setelah dikasi minum cairan SOC, baru diberi makan fermentasi yang telah kita buat tadi.

Kambing tidak mau makan fermentasi

Ada kalanya setelah melakukan urut-urutan di atas kambing masih tidak mau makan,
Kemungkinan beberapa hal terjadi :
  1. Kambing kita stress
  2. Bau pakan apek dan tidak segar.
  3. Harus dipancing dulu dengan katul.
  4. Diberi suntikan antibiotik dan di tubuh yang berbeda diberi suntikan vitamin B kompleks/ anti stress.
  5. Untuk peranakan karbohidrat yang baik adalah ampas tahu
Makanan tambahan untuk ternak
1. Karbohidrat
Singkong
    • Dikupas lalu dicuci sampai benar-benar bersih karena jika kurang bersih masih mengandung racun sianida/zat pembunuh.
    • Kemudian singkong direndam selama 12 jam.
2. Protein
    • Lamtoro, Turi, Jantung pisang, gleresede, kleci.
    • Kleci terdapat pada: kulit ari kedelai, kulit ari kacang hijau, air rebusan kedelai.
    • Ampas kecap atau susu yang sudah kadaluarsa. Ampas tahu juga bagus.
    • Untuk meningkatkan mutu daging kambing bisa menggunakan rendeng kedelai
Catatan: untuk penggemukan lebih cepat maka protein diperbanyak.
3. Mineral
    • Gamping yang masih aktif dimasukan ke dalam air, lalu kita tunggu sampai bening dan kita ambil yang bening tersebut lalu kita campur dengan gula merah.
    • Bisa juga tepung ikan.
    • Garam dapur yang mengandung yodium
Pakan Kosentrat (PK) bahan-bahan yang ada
1. Karbohidrat
Ampas ketela, Singkong kering, tepung jagung, Katul/dedak halus.
2. Protein
Ampas tahu, Ampas ber, Kleci, Bungkil kopra, Bungkil kacang.
3. Serat
Jerami padi, Jerami jagung, Rampak tebu, Rendeng kedelai, Kangkung, Kopi 10%, Rumput lapangan, Rumput gajah, Rumput king Gres (kolojono)
4. Mineral
Gamping, Cangkang telur, Tepung tulang, Garam beryodium, Mineral buatan pabrik.
  1. SOC (Suplemen Organik Cair) 1 kw cukup 10 tutup.
  2. Tetes tebu (molase) atau gula pasir yang di larutkan.
  3. Air
Pilihan makanan Kambing
    • Gedebog pisang                         35-50%
    • Ampas tahu                                30%
    • Klenthang                                   10%
    • Katul/ampasketela                     10%
    • Gambyong                                  10%
    • Garam dapur                              1%
    • Rendeman air (kelembaban)     40%
    • SOC tiap 100 kg                         10 tutup
Catatan : usahakan perbanyak protein.
Komposisi pakan tiap 100 kg/1 Kw
    • Serat yang dicacah                  35%
    • Protein                                      30%
    • Karbohidrat                              10%
    • Mineral/kalsium                       1%
    • Tetes/molase                            1kg
    • Garam                                       ¼kg
    • Air rendeman                           40%
    • SOC                                           10 tutup
Semua diaduk rata dan di fermentasi selama 24 jam. Kemudian diangin-anginkan dulu sebelum disajikan untuk menghindari alkoholisasi/pembusukan.
Ciri-ciri kambing bunting/meteng
  1. nafsu makan yang tiba-tiba hilang.
  2. Tidak ada tanda sakit
  3. Dari vulva/bibir rahim ada darah putih keluar
  4. Bila didekati kambing jantan menunjukan agresif melawam.
  5. Bulu klimis

MACAM-MACAM PENYAKIT PADA KAMBING

1. CACINGAN
Prognosa/diagnosa kambing terkena cacingan
    • Nafsu makan menurun
    • Temperamen menurun/tidak aktif
    • Mata sayu
    • Bulu kusam
    • Njegrik
    • Bulu rontok
2. Cacing gelang
Ciri-ciri apabila kambing terkena cacing gelang
    • Suka merunduk
    • Kepala tengleng
    • Telinga sampleh
Cara mengatasinya :
    • Jika kambing sudah tengleng maka segera dibri PINISILIN Injeksi 10cc dicampur dengan aquades 2ml/ekor
    • Penyuntikan antibiotik dilakukan 3 x berturut-turut walaupun kambing sudah sembuh/sehat
    • Setelah di suntik antibiotik maka ternak wajib di suntik vitamin/anti stress di tempat suntik yang berbeda pada masing-masing kambing.
3. Cacing hati
Ciri-ciri kambing terkena cacing hati
    • Veses/kotoran kambing berlendir seperti telethong
    • Matanya ada gejala kuning
Cara mengatasinya:
    • Cari 8 lembar daun kluwih yang kering alami lalu di bakar
    • Abunya dicampur air 200ml tunggu 10-15 menit lalu di minumkan
    • Beri 3 hari berturut-turut
    • Juga temu ireng diparut lalu dicampur gula merah lalu minumkan
    • Obat cacing kimia atau obat cacing pabrikan.
4. Cacing kremi
Ciri-cirinya apabila kambing terkena cacing kremi
    • Veses hitam pekat dan berbau menyengat.
Cara mengatasinya :
    • Daun jambu + kunyit
    • Temu ireng
    • Pinicilin injeksi
    • Antibiotik spektrum luas (gram + matinya dengan PISILIN dan Gram- matinya dengan SULVA
    • Obat cacing kimia atau obat cacing pabrikan.
Catatan:
    • Penyuntikan Antibiotik harus mengenai daging atau otot
    • Caranya, ambil spet diisi sesuai dosis dan pastikan tidak ada gelembung udara serta pegang jarum 2 cm menghadap berlawanan arah dengan kambing dan kita kempit, ditepeuk tepuk dulu biar tenang lalu jarum disuntikan.
    • Setelah penyuntikan Antibiotik dilakukan 3 hari berturut-turut , walaupun kambing sudah sehat.
    • Setelah disuntik antibiotik maka ternak wajib disuntik vitamin/ antistress ditemat suntik yang berbeda pada masing-masing kambing.
5. Sakit mata
Prognosa/diagnosa kambing terkena sakit mata ; mata kambing merah,
Cara mengatasinya ;
    • Bersihkan dengan air hangat baru diberi jeruk nipis
    • Diberi salep mata
    • Supertetra dilelehkan lalu dioleskan
    • Bulu mata kambing dicukur.
6. Diare/mencret
Prognosa/diagnosa kambing terkena diare/mencret: Terkena SALMONELA.
Cara mengatasinya :
    • Untuk energinya berikan gula merah + kunyit
    • Daun jambu biji dihaluskan + gula merah + garam diminumkan
    • Atau pil KOLJBEK sepertiga saja dan diberikan 1 kali
7. Korengan
Prognosa/diagnosa kambing terkena korengan: Ada koreng yang ada set-nya
Cara mengatasinya :
    • Kalau ada set-nya diberi kapur barus
    • Kalau korengan di mulut, kunir panggang jangan gosong, parut campur minyak, oleskan di mulut yang korengan.
8. Timpani/kembung/Indegrasi
Prognosa /diagnosa kambing yang terkena timpani: perubahan pernafasan yang ngos-ngos an.
Cara mengatasinya:
    • Kopi bubuk diseduh kental
    • Tempe busuk + gula merah diblender
    • Air degan kelapa hijau
    • Air karbonasi 300 ml
    • Bomblong pepaya diberi minyak dimasukan lewat dubur pelen-pelan.
9. Blue VIRUS
Prognosa/diagnosa kambing terkena BLUE VIRUS: Congor kambing kering.
Cara mengatasinya :
    • BK min 10
    • Xyomidon
    • Duradrill
10. FOOT ROOT/Kaki Busuk
Cara mengatasinya :
    • Direndam dengan FORMALIN 2% lalu diberi BETADIN
JENIS OBAT YANG HARUS TERSEDIA :
    • BEXAMEN 10 / B Compleks
    • Antibiotik spektrum luar gram+ dan gram-

Analisa perhitungan ternak kambing pola HCS

Dari 1 ekor kambing menjadi 1,2 milyar dalam 3 tahun
profit-ternak-kambing-hcs
Jangan bermimpi kalau kambing ya tetap kambing kalau belum mengenal sistem HCS

Sistem pola HCS adalah sebagai berikut

1 ekor di pelihara 3 bulan jadi 2 ekor
2 ekor di pelihara 3 bulan jadi 4 ekor
4 ekor di pelihara 3 bulan jadi 8 ekor dan seterusnya
Perhitungan
Sentrat dengan PK 19% =========> 2,5 kg/minggu
1 Bulan   ======================> 10 kg/minggu
3 Bulan    ======================> 30kg/minggu
    • Masa pertumbuhan umur 4 – 8 bulan
Bibit 4 bulan bobot  18 kg ====> 750.000
    • 3 bulan bobot 18 + 30 = 48 kg
Harga @ 40.000/kg x 48 = 1.920.000

Profit / Keuntungan

    • Harga jual setelah 3 Bulan==>    1.920.000
    • Beli bibit 2 ekor ===========>   1.500.000
    • Kosentrat (90 hari) ========>       100.000  -
    • Gaji/ekor   ================>     320.000
3 Tahun = 12 kali panen
Star mulai dari —————————-> 1 ekor
  1. 1              -> 2        =        320.000
  2. 2              -> 4        =        640.000
  3. 4              -> 8        =     1.280.000
  4. 8              -> 16      =     2.560.000
  5. 16           -> 32      =      5.120.000
  6. 32           ->64       =    10.240.000
  7. 64           -> 128    =    20.480.000
  8. 128         -> 256    =    40.960.000
  9. 256         -> 512    =    81.920.000
  10. 512         ->1.024 =   163.840.000
  11. 1.024     ->2.048 =    327.680.000
  12. 2.048     ->4.096 =    655.360.000
Jika Anda ingin buktikan uang milyaran tersebut di atas silakan jual semua atau separuhnya saja berapa jumlahnya?
CONTOH jika anda jual semuanya 4.096 ekor x 1.920.000 = 7.864.320.000
Atau jual separuhnya saja                2.048 ekor x 1.920.000 =  3.932.160.000
Sekarang kesuksesan ada ditangan Anda, karena kesuksesan tidak datang dengan sendirinya, tinggal bagaimana kita menjemputnya. Jika hanya dipikir dan di pikir tanpa di kerjakan tidak akan mendapat hasil, Berani gagal adalah orang yang siap sukses…sukses untuk Anda…

Rabu, 24 September 2014

BERTERNAK KAMBING

 CARA MENDASAR BERTERNAK KAMBING




BUDIDAYA KAMBING DAN DOMBA

panduan cara budidaya ternak kambing domba susu pedaging natural nusantara poc nasa hormonik viternaA. Pendahuluan
Pola peternakan kambing dan domba potong atau pedaging di Indonesia sebagian besar masih berskala kecil sehingga perlu diupayakan secara lebih intensif. Pertambahan penduduk yang tinggi di Indonesia ditambah dengan semakin meningkatnya daya beli masyarakat menyebabkan kebutuhan daging selama ini belim mencukupi permintaan. Produksi dalam negeri untuk daging baru mencapai ± 400.000 ton/tahun, sehingga sampai dengan saat ini masih mengandalkan impor daging.
Untuk itu PT. NATURAL NUSANTARA  dengan prinsip K-3 (Kuantitas, Kualitas dan Kesehatan) berupaya menbantu meningkatkan budidaya kambing dan domba potong dengan target sasaran tercapainya peningkatan kualitas dan kuantitas daging.
B. Penggemukan
Penggemukan kambing atau domba adalah suatu aktivitas pemeliharaan kambing atau domba dewasa yang sebelumnya dalam kondisi kurus selanjutnya ditingkatkan barat badannya melalui proses pembesaran daging dalam waktu 3-5 bulan.
C. Jenis-jenis kambing dan domba potong
a) Kambing kacang
Cirinya adalah badan kecil dan relatif pendek, telinga pendek dan tegak, jantan dan betina memiliki tanduk, leher pendek dan punggung meninggi, warna bulu bervariasi, ada yang hitam, coklat, merah atau belang hitam-putih.
b) Kambing Peranakan Etawa (PE)
Sasaran utama dari kambing PE pada dasarnya adalah penghasil susu, tetapi dapat digunakan juga sebagai penghasil daging, terutama setelah masa afkir. Ciri dari kambing ini adalah bagian hidung ke atas melengkung, panjang telinga antara 15-30 cm, menggantung ke bawah dan sedikit kaku, warna bulu bervariasi antara hitam dan coklat, memiliki bulu tebal dan agak panjang dibawah leher dan pundak (jantan), di bagian bawah ekor (betina).
c) Domba Ekor Gemuk
Memiliki ciri bentuk ekor yang panjang, tebal, besar dan semakin ke ujung makin kecil; tidak mempunyai tanduk; sebagian besar bewarna putih, tetapi ada anaknya yang bewarna hitam atau kecoklatan.

d) Domba Ekor Tipis
Memiliki ciri tubuh yang kecil, ekor relatif kecil dan tipis, bulu bewarna putih, tidak bertanduk (betina), bertanduk kecil dan melingkar (jantan).

D. Pemilihan bibit
Bibit kambing atau domba bakalan yang baik untuk pengggemukan adalah sebagai berikut :
1.      umur antara 8 bulan – 1 tahun.
2.      Ukuran badan normal, sehat, bulu bersih dan mengkilap, garis punggung dan pinggang lurus.
3.      Keempat kaki lurus, kokoh dan tumit terlihat tinggi.
4.      Tidak ada cacat pada bagian tubuhnya, tidak buta.
5.      Hidung bersih, mata tajam dan bersih serta anus  bersih.
   
E. Tata Laksana Pemeliharaan
5.1 Perkandangan
Pada umumnya tipe kandang pada ternak kambing dan domba adalah berbentuk panggung. Konstruksi kandang dibuat panggung di mana di bawah lantai kandang terdapat kolong untuk menampung kotoran. Dengan adanya kolong berfungsi untuk menghindari kebecekan dan kontak langsung dengan tanah yang bisa jadi tercemar penyakit. Lantai kandang ditinggikan antara 0,5 – 2 m. Bak pakan dapat ditempelkan pada dinding. Ketinggian bak pakan untuk kambing dan domba berbeda. Bak pakan untuk kambing dibuat agak tinggi, kira-kira sebahunya karena kebiasaan kambing memakan daun-daun perdu. 
Untuk Domba, dasar bak pakan horizontal dengan lantai kandang karena kebiasaan domba merumput. Lantai kandang dibuat dari kayu papan atau belahan bambu yang disusun dengan jarak 2-3 cm. Dengan demikian, kotoran dan air kencing mudah jatuh pada kolong, sementara tracak/kaki kambing dan domba tidak mudah terperosok dan terjepit terjepit.
Ukuran Kandang :
  • Anak : 1 X 1,2 m /2 ekor (lepas sapih),
  • Jantan dewasa : 1,2 X 1,2 m/ ekor
  • Dara/ Betina dewasa :1 X 1,2 m /ekor
  • Induk dan anak 1,5 X 1,5 m/induk + 2 anak
Dasar kolong kandang digali sedalam ±20 cm dibagian pinggirnya dan 30-50 cm pada bagian tengah serta dibuatkan saluran yang menuju bak penampung kotoran. Kotoran kemudian dapat diproses untuk menjadi pupuk kandang. Dan sudah semestinya kandang harus terjaga kebersihannya sehingga ternak kambing dan domba lebih sehat karena tidak mudah terserang penyakit.
5.2 Pakan
Pakan utama yang umum diberikan berupa hijauan segar, seperti rumput, legum(daun lamtoro dan turi, dll) atau aneka hijauan (daun singkong yang mempunyai protein cukup tinggi), daun nangka dan daun pepaya). Khusus legume dan aneka hijauan sebelum diberikan pada ternak sebaiknya dilayukan terlebih dahulu 2-3 jam dibawah terik matahari untuk menghilangkan racun yang ada dalam hijauan tersebut.
Selain pakan hijauan, dapat juga ditambah dengan pakan padat  atau konsentrat. Jenis yang dapat digunakan adalah bekatul, ampas tahu, ketela pohon (dicacah dahulu). Jenis pakan tersebut relatif murah dan mudah dibeli di mana saja. Pakan konsentrat ini akan memberikan sumbangan cukup besar untuk kebutuhan nutrisinya. Kebutuhan setiap ekor kira-kira 3 kg per hari dengan komposisi 40% berkatul 40% ampas tahu dan 20% ketela pohon.
Teknik pemberian konsentrat disarankan jangan bersamaan dengan hijauan,  karena pakan ini mempunyai daya cerna dan kandungan nutrisi yang berbeda dengan hijauan.  Jumlah pemberian konsentrat sekitar 3 kg/ekor/hari.
Contoh pola pemberian pakan pada ternak kambing
tabel pemberian pakan pada budidaya ternak kambing natural nusantara nasa
 
Catatan: Pemberian konsentrat disarankan diberikan saat kambing atau domba sudah banyak mengkonsumsi hijauan, tetapi belum terlihat kenyang.
Selain pemberian rumput dan konsentrat, masih dibutuhkan pakan pelengkap dengan kandungan gizi ternak lengkap yang belum terdapat pada hijauan maupun konsentrat untuk mengoptimalkan pertumbuhan dan produksi ternak.  Sehingga target budidaya ternak yaitu pertumbuhan optimal dan sehat dapat tercapai. Sebagai pakan pelengkap maka PT. NATURAL NUSANTARA mengeluarkan suplemen khusus ternak yaituVITERNA.Produk ini menggunakan teknologi asam amino yang diciptakan dengan pendekatan fisiologis tubuh Kambing dan Domba, yaitu dengan meneliti berbagai nutrisi yang dibutuhkan ternak.
VITERNA Plus mengandung berbagai nutrisi yang dibutuhkan ternak, yaitu :
  • Asam-asam amino esensial, yaitu Arginin, Hiistidin, Leusin, Isoleusin dan lain-lain sebagai penyusun protein tubuh, pembentuk sel dan organ tubuh.
  • Vitamin lengkap yang berfungsi untuk berlangsungnya proses fisiologis tubuh yang normal dan meningkatkan ketahanan tubuh kambing/domba dari serangan penyakit.
  • Mineral-mineral lengkap yaitu N, P, K,  Ca, mg , Cl dan lain-lain sebagai penyusun tulang, darah dan berperan dalam sintesis enzim untuk memperlancar proses metabolisme  dalam tubuh.
Cara penggunaannya adalah dengan dicampurkan dalam air minum atau komboran pakan konsentrat dengan dosis :
±10  cc atau 1 tutup botol VITERNA /ekor/hari. Penambahan VITERNA Plus tersebut dilakukan pada pemberian air minum atau komboran yang pertama.
5.3  Tatalaksana Reproduksi
Tata laksana reproduksi meliputi :
  • Dengan pengelolaan yang baik kambing/domba   dapat  melahirkan 7 bulan sekali.
  • Perkawinan kembali setelah melahirkan 1bulan kemudian.
  • Penyapihan anak dilaksanakan pada 3 – 4 bulan.
  • Umur dewasa kelamin 8 – 10 bulan
  • Siklus birahi 17 – 21 hari
  • Lama birahi 24 – 40 jam, bila birahi pagi maka sore atau    esok harinya harus dikawinkan
  • Masa kebuntingan : 5 bulan.
panduan cara budidaya ternak kambing domba susu pedaging natural nusantara poc nasa hormonik viterna distributor nasa
F. Pengendalian Penyakit
Tindakan pertama yang dilakukan pada usaha pemeliharaan Kado adalah melakukan pencegahan terjangkitnya penyakit pada ternak. Beberapa langkah pencegahan adalah sebagai berikut :
  • Lahan yang digunakan untuk memelihara Kado harus bebas dari penyakit menular.
  • Kandang Kado harus kuat, aman dan bebas penyakit. Apabila digunakan kandang bekas kado yang telah terserang penyakit, kandang cukup dicucihamakan dengan disinfektan, kemudian dibiarkan beberapa saat. Apabila kandang tersebut bekas kado sehat cukup dicuci dengan air biasa.
  • Kado yang baru masuk sebaiknya dimasukkan  ke kandang karantina dulu dengan perlakuan khusus. Ternak yang diduga bulunya membawa penyakit sebaiknya dimandikan dan digosok dengan larutan sabun karbol, Neguvon, Bacticol Pour, Triatex atau Granade 5% EC dengan konsentrasi 4,5 gram/3 liter air. Untuk membasmi kutu, Kado dapat juga dimandikan larutan Asuntol  berkonsentrasi 3-6 gram/3 liter air.
  • Kandang dan lingkungan tidak boleh lembap dan bebas dari genangan air. Kelembapan yang tinggi dan genangan air mengakibatkan perkembangan nyamuk atau hewan sejenis yang menggigit dan menghisap darak ternak.
  • Dilakukan vaksinasi secara teratur. Vaksinasi bertujuan untuk mencegah terjangkitnya penyakit oleh Virus.
Beberapa penyakit yang dapat menyerang Kambing dan domba adalah : 1) Penyakit parasit (kudis, kutu, cacingan); 2) Penyakit Bakterial (Antarks, Cacar mulut, Busuk Kuku); 3) Penyakit Virus (Orf); 4) Penyakit lain (Keracunan sianida, Kembung Perut, Keguguran). Hal penting dalam pengendalian penyakit adalah meningkatkan kesehatan ternak dan kebersihan kandang dan lingkungan sekitarnya serta monitoring/pengamatan yang kontinyu pada ternak sehingga apabila terdapat gejala penyakit, segera dapat diketahui jenis penyakit tersebut dan cara pencegahan dan pengobatannya.
Catatan : Penggunaan produk Nasa, ViternaPOC Nasa, dan Hormonik ini juga sangat bermanfaat untuk mendukung budidaya peternakan lainnya, seperti Budidaya Sapi, Budidaya Babi, Budidaya Unggas, maupun budidaya hewan hias.